BLOG

BLOG

Standar Internasional dalam Implementasi BIM untuk Konstruksi Modern

Seiring berkembangnya teknologi dan kebutuhan akan efisiensi proyek konstruksi, Building Information Modeling (BIM) menjadi fondasi penting dalam transformasi digital industri ini. Tidak hanya di Indonesia, penggunaan BIM secara global juga diatur melalui berbagai standar internasional yang dirancang untuk menyelaraskan proses, kolaborasi, dan pengelolaan data dalam proyek konstruksi.

Dalam artikel ini, PT. Buana Enjiniring Konsultan akan mengulas standar internasional yang paling relevan untuk implementasi BIM, manfaatnya, serta bagaimana standar ini dapat diterapkan dalam proyek-proyek di Indonesia.

1. Mengapa Standar BIM Internasional Diperlukan?

Standar internasional hadir untuk memastikan bahwa penggunaan BIM memiliki pedoman yang konsisten, terutama dalam proyek multinasional. Standar ini membantu menghindari miskomunikasi antar stakeholder, mengoptimalkan manajemen informasi, serta menjamin kualitas hasil desain dan konstruksi.

Penerapan standar juga mendukung interoperabilitas antar perangkat lunak dan platform yang berbeda, sehingga mempermudah kolaborasi global.

2. ISO 19650 – Standar BIM Global Paling Populer

ISO 19650 adalah standar internasional yang paling banyak diadopsi terkait manajemen informasi dalam BIM. Standar ini berasal dari Inggris (BS 1192) dan kini telah diakui sebagai acuan resmi global.

Seri ISO 19650 terdiri dari beberapa bagian, di antaranya:

  • ISO 19650-1: Konsep dan prinsip dasar
  • ISO 19650-2: Proses manajemen informasi selama fase desain dan konstruksi
  • ISO 19650-3: Proses manajemen informasi pada fase operasional
  • ISO 19650-5: Aspek keamanan dalam pengelolaan data BIM

Informasi selengkapnya dapat dilihat di situs resmi ISO.

3. BS EN ISO 16739 – IFC (Industry Foundation Classes)

Standar ini berperan penting dalam memastikan interoperabilitas data antarmodel BIM. IFC adalah format file terbuka yang memungkinkan pertukaran data antar software BIM tanpa kehilangan informasi penting.

buildingSMART adalah organisasi global yang mengembangkan standar IFC dan mempromosikan penggunaan format ini di seluruh dunia.

4. Common Data Environment (CDE)

CDE bukanlah standar tersendiri, tetapi merupakan komponen utama dari ISO 19650. CDE adalah sistem atau platform digital tempat semua informasi proyek disimpan, diperbarui, dan diakses bersama secara terkendali.

Penerapan CDE mempermudah proses revisi desain, pelacakan histori dokumen, dan memperkuat transparansi dalam manajemen proyek konstruksi.

5. Manfaat Penerapan Standar Internasional BIM

  • Meningkatkan efisiensi dan akurasi dalam pengelolaan proyek
  • Memastikan konsistensi data di seluruh siklus hidup proyek
  • Mempermudah kolaborasi antar tim multinasional
  • Meminimalkan risiko konflik desain dan keterlambatan proyek
  • Memenuhi persyaratan tender internasional

6. Penerapan Standar BIM Internasional di Indonesia

Meski belum diwajibkan secara menyeluruh, sejumlah proyek besar di Indonesia telah mulai mengadopsi prinsip-prinsip ISO 19650 dan standar IFC, terutama pada proyek yang melibatkan konsultan atau kontraktor asing.

PT. Buana Enjiniring Konsultan telah menggunakan prinsip ISO 19650 dalam penyusunan BIM Execution Plan (BEP), serta menerapkan format IFC untuk pertukaran data lintas tim dalam proyek konstruksi berteknologi tinggi.

7. Studi Kasus: Proyek Gedung Pemerintah Berstandar Internasional

Dalam proyek pembangunan kantor pemerintahan di kawasan strategis, PT. Buana menerapkan manajemen BIM berbasis ISO 19650 untuk memastikan keterlacakan data dan transparansi pelaporan. Tim menggunakan Autodesk BIM 360 sebagai CDE untuk kolaborasi lintas divisi.

Hasilnya, proyek selesai sesuai jadwal tanpa revisi mayor, dan mampu memenuhi syarat audit kualitas dari pihak auditor independen internasional.

Kesimpulan

Standar internasional dalam implementasi BIM seperti ISO 19650 dan IFC membantu memastikan konsistensi, efisiensi, dan kualitas dalam seluruh tahapan proyek konstruksi modern. Meski tantangan adopsi masih ada, manfaat jangka panjang dari standar ini sangat besar—terutama untuk proyek berskala besar atau melibatkan mitra internasional.

PT. Buana Enjiniring Konsultan siap mendampingi Anda dalam mengadopsi standar BIM global untuk proyek yang lebih profesional, terintegrasi, dan kompetitif. Hubungi kami untuk diskusi lebih lanjut.

Tag Post :

Share this article :

Relevant News

News Update

News Update

en_USEN